Peringatan Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) 2016: Menegakkan Integritas dari Bumi Lancang Kuning
Pekanbaru, 8 Desember 2016. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) yang jatuh setiap 9 Desember. Rangkaian kegiatan bertema “Bersih Hati, Tegak Integritas, Kerja Profesional untuk Indonesia Tangguh” ini digelar mulai Jumat-Minggu (2-18/12) dan puncaknya pada Kamis-Jumat (8-9/12). Acara pembukaan yang dipusatkan di Kompleks Kediaman Gubernur Riau/Gedung Daerah dan Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru dihadiri oleh Ketua KPK, Agus Rahardjo, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beserta jajaran Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau dan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai.
Rangkaian pembukaan HAKI tahun ini ditandai dengan pengguntingan pita di depan area Integrity Expo oleh Ketua KPK Agus Rahardjo. Sebelumnya, Agus yang didampingi oleh Arsyadjuliandi berbalas pantun dengan Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, tradisi yang menjadi ciri khas Riau sebagai daerah yang kental budaya melayu. Agus dan Arsyadjuliandi juga sempat mendapat kalungan bunga dari dua ekor gajah yang dihadirkan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau dalam atraksi singkat.
Dalam kesempatan tersebut, Agus mengatakan bahwa kegiatan HAKI ini bertujuan menumbuhkan inisiatif dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap upaya pemberantasan korupsi. “Tidak hanya keterlibatan sesama instansi pemerintah, melainkan juga swasta dan masyarakat sipil dengan memanfaatkan sumber daya yang kita miliki secara berkelanjutan,” katanya.
Dalam helatan ke-11 kali ini, kata Agus, Provinsi Riau dipilih sebagai tuan rumah karena Pemerintah Provinsi Riau memiliki komitmen untuk bertransformasi menjadi provinsi yang unggul dalam pembangunan budaya integritas dan terdepan dalam setiap upaya pencegahan korupsi melalui internalisasi nilai-nilai profesional, religius dan integritas.
“Provinsi Riau juga tengah berbenah melalui pendampingan yang dilakukan KPK melalui program Koordinasi dan Supervisi bidang Pencegahan dan Penindakan. Sehingga diharapkan, Riau bisa jauh lebih baik di masa yang akan datang,” katanya.
Bagi KPK sendiri, lanjut Agus, peringatan HAKI melalui Kegiatan Festival Antikorupsi 2016 dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik dalam mendorong gerakan antikorupsi. Selain itu, peringatan ini juga menjadi momentum strategis untuk menggalang kesadaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Masyarakat juga berperan sebagai aktor, bukan lagi menjadi objek dalam pemberantasan korupsi,” katanya.
Keterlibatan itu juga tertuang dalam logo Nasional Peringatan Hari Antikorupsi 2016 berupa gerakan putaran angin dari bawah yang semula kecil kemudian semakin besar dan kuat sebagai simbol gerakan masyarakat kuat dan berkelanjutan untuk menyapu korupsi.
Dengan tagline “Ayo Bergerak Riau! Untuk Indonesia Tangguh” merupakan seruan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat agar memberdayakan setiap potensi yang dimiliki dalam upaya pencegahan korupsi sekaligus menginternalisasi nilai-nilai antikorupsi agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang tangguh dalam segala aspek pembangunan.
Ada sejumlah rangkaian kegiatan. Di antaranya, Rembuk Integritas Nasional, sebuah forum yang bertujuan membuat kesepakatan nasional terkait pembangunan budaya integritas nasional. Kegiatan ini digelar pada 8 Desember dan diikuti oleh 120 kementerian, lembaga, organisasi dan pemerintah daerah (KLOP). Ada pula Integrity Expo yang berlangsung pada 8-10 Desember, dengan menampilkan program pembangunan budaya integritas dan layanan unggulan kepada masyarakat umum di instansi masing-masing.
Selain itu, ada 10 pasang calon kepala daerah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar yang akan mengikuti Pilkada 2017 di Wilayah Provinsi Riau akan mendeklarasikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 8 Desember setelah rangkaian pembukaan HAKI 2016 di Kompleks Kediaman Gubernur Riau/Gedung Daerah.
Pembangunan budaya Integritas juga ditampilkan dalam wujud seni yakni dengan menggelar Festival Budaya Nusantara yang digelar pada 8-10 Desember, serta Atraksi Budaya dan Deklarasi Pemuda Dunia Melawan Korupsi yang digelar pada 9 Desember. Di sini akan ditampilkan seni dan budaya bertema integritas yang melibatkan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Tak lupa, KPK juga akan memberikan apresiasi atas segala capaian atau prestasi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pembangunan budaya integritas di Indonesia. Kegiatan Gratifikasi dan LHKPN Award akan digelar pada 9 Desember. sumber www.kpk.go.id
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Febri Diansyah
Juru Bicara
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jl. HR. Rasuna Said Kav C-1
Jakarta Selatan
(021) 2557-8300 | 0813 1485 9183
www.kpk.go.id | Twitter: @KPK_RI